Butuh Pilihan Dana Cepat Temukan Pinjaman Saat Terjebak
Kebiasaan hutang dan sifat konsumtif sebagai pelengkap. Utang menjadi solusi termudah untuk memenuhi keinginan konsumen. Di era sekarang ini, apapun bisa didapat dengan cara berhutang. Mulai dari yang kecil seperti ponsel, mobil, motor, hingga barang elektronik. Kondisi ini selanjutnya didukung oleh adanya credit vendor atau leasing.
Memang, gaya hidup hutang tidak selalu dipengaruhi oleh sifat konsumtif. Bisa jadi karena pola belanja yang jauh dari sisi rasionalitas. Atau dengan bahasa lain tidak dapat menentukan skala prioritas mana yang tidak.
Seseorang bisa menggadaikan gaya hidup hemat demi barang mewah lainnya. Misalnya, ketika seseorang biasa membeli buku setiap bulannya, namun saat terpimpit utang membayar pembayaran mobil, barang elektronik, atau sejenisnya, maka ia tidak bisa menahan diri untuk menekankan hobinya "belanja" buku mengingat besarnya pendapatan.
Makanya, tak jarang naksir utang akan membuat hidup seseorang menjadi sempit. Belum lagi tidak adanya perubahan pendapatan.
Mungkin tidak ada yang salah dengan menjauhkan diri dari pola hidup "pasak lebih besar dari pada tiang". Meninggalkan perilaku akibat hutang dengan sendirinya akan menyingkirkan seseorang dari belenggu kecemasan.
Lain halnya jika terjebak butuh dana cepat yang tidak berhubungan dengan urusan konsumen. Sebut saja biaya anak masuk sekolah, renovasi rumah, anggota keluarga dirawat di rumah sakit, dan sebagainya. Kebutuhan uang tunai untuk urusan tidak lagi bisa dinegosiasikan.
Memang banyak pilihan yang bisa ditempuh untuk mendapatkan pinjaman saat membutuhkan dana cepat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Misalnya melalui mekanisme kredit tanpa agunan (KTA). Pilihan ini paling disukai karena praktis dan prosesnya relatif cepat. Bahkan ada bank yang menawarkan pinjaman bisa cair dalam satu jam! Meski begitu, kelemahannya adalah pada tingkat suku bunga yang rata dan cukup tinggi.
Pilihan selanjutnya adalah pion asetnya. Bisa kendaraan BPKB, sertifikat rumah, emas, atau aset berharga lainnya.
Aset hipotek sebanyak mungkin disesuaikan dengan ukuran pinjaman. Sebaiknya hindari menggadaikan aset sertifikat rumah hanya untuk mendapatkan pinjaman sebesar Rp 10 juta. Minusnya, kalau gagal maka asetnya akan disita.
Pilihan lainnya adalah menarik uang tunai dari kartu kredit. Langkah ini jelas sangat praktis. Hanya ada kelemahan yaitu pengenaan bunga. Biasanya bunga dibebankan dalam durasi harian. Semakin lama pelunasan maka semakin terakumulasi bunga.
Periksa info lebih lanjut tentang Gadai Elektronik silahkan kunjungi situs kami gadaionline.com